Contoh berikut yang merupakan konflik intern adalah?
- Invasi tentara Amerika ke Irak
- Serangan Israel ke Palestina
- Kerusuhan pada masa reformasi tahun 1998
- Penjajahan Jepang ke Indonesia
- Konflik yang terjadi di berbagai wilayah di Timur Tengah
Kunci Jawaban dari pertanyaan di atas adalah C. Kerusuhan pada masa reformasi tahun 1998
PEMBAHASAN
Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia, tetapi bukan semata konflik dengan orang lain yang menjadi sorotan. Ada satu jenis konflik yang mungkin kita alami namun seringkali terabaikan: konflik intern. Meskipun terdengar seperti jargon psikologi yang rumit, konflik intern sebenarnya mudah untuk dimengerti. Melalui artikel ini, kita akan mendalami makna, penyebab, dampak, dan cara mengatasi konflik intern.
Apa Itu Konflik Intern?
Konflik intern adalah perdebatan atau pertentangan perasaan, pikiran, atau keinginan dalam diri seseorang. Bayangkan saat Anda berada di pesta ulang tahun teman, di satu sisi Anda ingin menikmati pesta dan makan kue sebanyak mungkin, tetapi di sisi lain Anda ingat janji untuk menjalani diet. Nah, ketika dua perasaan tersebut bertabrakan, Anda mengalami konflik intern.
Apa Saja Penyebab Konflik Intern?
Harapan vs. Realita
Kita semua memiliki harapan, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan. Namun, terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Misalnya, harapan untuk mendapatkan promosi di kantor versus kenyataan bahwa kita belum siap dengan tanggung jawab baru.
Konflik Nilai
Seiring berjalannya waktu, nilai yang kita pegang mungkin berubah. Terkadang, nilai baru ini bisa bertentangan dengan nilai lama yang kita miliki, sehingga menimbulkan konflik dalam diri.
Tekanan Lingkungan
Tekanan dari keluarga, teman, atau masyarakat bisa membuat kita merasa harus memenuhi ekspektasi tertentu, meskipun hal tersebut bertentangan dengan keinginan kita.
Dampak dari Konflik Intern
Stres dan Kecemasan
Konflik intern yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Ketidakpastian mengenai keputusan yang harus diambil seringkali membuat seseorang merasa cemas.
Penurunan Kinerja
Seseorang yang mengalami konflik intern mungkin merasa kesulitan untuk fokus dan konsentrasi, sehingga berpengaruh pada produktivitas dan kinerja mereka.
Masalah Hubungan
Konflik intern dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Mereka mungkin menjadi lebih mudah tersinggung atau kurang responsif terhadap kebutuhan orang lain.
Bagaimana Mengatasi Konflik Intern?
Refleksi Diri
Coba luangkan waktu untuk merenung dan memahami apa yang benar-benar Anda inginkan dan butuhkan. Menulis jurnal dapat membantu Anda mengorganisir pikiran dan perasaan Anda.
Konsultasi dengan Ahli
Jika Anda merasa kesulitan mengatasi konflik intern, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan wawasan dan alat untuk membantu Anda mengatasi konflik.
Pelajari Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu Anda meredakan stres dan ketegangan yang disebabkan oleh konflik intern.
Contoh Konflik Intern di Dunia
Konflik intern dalam konteks geopolitik merujuk pada perselisihan atau pertentangan yang terjadi di dalam sebuah negara atau wilayah, biasanya antara pemerintah dengan kelompok pemberontak, kelompok etnis, atau fraksi politik lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh konflik intern yang terjadi atau pernah terjadi di dunia:
1. Konflik Suriah
Salah satu konflik paling mematikan di abad 21. Awalnya dimulai sebagai unjuk rasa damai menentang rezim Bashar al-Assad pada tahun 2011, namun dengan cepat berubah menjadi perang saudara yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pasukan pemerintah, kelompok pemberontak, hingga kelompok teroris seperti ISIS.
2. Perang Saudara Amerika Serikat (1861-1865)
Konflik ini terjadi antara negara-negara bagian Utara melawan negara-negara bagian Selatan di Amerika Serikat. Salah satu pemicu utama konflik ini adalah isu perbudakan.
3. Konflik di Darfur, Sudan
Dimulai pada tahun 2003, konflik ini terjadi antara milisi Janjaweed yang didukung pemerintah Sudan melawan kelompok pemberontak di Darfur. Banyak laporan yang menyebutkan adanya pelanggaran hak asasi manusia, termasuk genosida terhadap penduduk sipil.
4. Konflik Ukraina
Setelah demonstrasi Euromaidan yang berhasil menjatuhkan pemerintahan pro-Rusia, Rusia mengambil tindakan dengan menggabungkan Krimea ke wilayahnya pada tahun 2014. Ini memicu konflik bersenjata di wilayah timur Ukraina antara pasukan pemerintah Ukraina dengan separatis pro-Rusia.
5. Perang Saudara Spanyol (1936-1939)
Konflik antara republikan yang cenderung liberal dan komunis melawan fasis dan konservatif. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh faksi fasis di bawah pimpinan Francisco Franco.
6. Konflik di Rohingya, Myanmar
Sejak lama, etnis Rohingya di Myanmar menghadapi diskriminasi dan penindasan. Pada tahun 2017, tindakan keras oleh militer Myanmar terhadap Rohingya menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi ke Bangladesh.
7. Konflik di Aceh, Indonesia
Sebagai bagian dari Indonesia, Aceh pernah mengalami konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan TNI/Polri selama beberapa dekade. Konflik ini berakhir dengan penandatanganan MoU Helsinki pada tahun 2005.
Kesimpulan
Konflik intern bisa terjadi di mana saja, tanpa memandang negara maju atau berkembang. Penyebabnya beragam, mulai dari isu politik, etnis, agama, hingga sumber daya alam. Meskipun banyak konflik yang berhasil diselesaikan melalui diplomasi, ada juga yang berlarut-larut dan memakan banyak korban. Penting bagi masyarakat internasional untuk terus berupaya mencegah dan menyelesaikan konflik-konflik ini guna menciptakan dunia yang lebih damai.