Berikut ini yang bukan dasar dari imperialisme kuno Portugis adalah?

Berikut ini yang bukan dasar dari imperialisme kuno Portugis adalah?

Berikut ini yang bukan dasar dari imperialisme kuno Portugis adalah?

  1. Gold
  2. Money
  3. Glory
  4. Gospel
  5. Semua Jawaban Salah

Kunci jwaban pertanyaan di atas adalah B. Money.

Pembahasan

Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, telah mengalami banyak masa penjajahan oleh berbagai negara. Salah satunya yang cukup menonjol adalah penjajahan oleh Portugis.

Meskipun durasinya tidak sepanjang penjajahan oleh Belanda, namun jejak dan pengaruh dari penjajahan Portugis tetap terasa hingga saat ini. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang sejarah penjajahan Portugis di Indonesia.

Awal Mula Kedatangan Portugis

Sebelum memasuki era penjajahan, Portugis pertama kali datang ke Indonesia pada awal abad ke-16. Mereka datang bukan dengan niat untuk menjajah, melainkan untuk mencari rempah-rempah yang saat itu sangat berharga di Eropa.

Mencari Rempah-rempah Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada hitam menjadi komoditas yang sangat dicari oleh bangsa Eropa. Melihat peluang tersebut, bangsa Portugis yang saat itu sedang giat-giatnya melakukan penjelajahan, memutuskan untuk datang ke Nusantara.

Mulai Mencengkeramkan Kuasa

Dengan berjalannya waktu, niatan bangsa Portugis berubah. Mereka tidak lagi hanya ingin berdagang, melainkan ingin menguasai sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Membangun Benteng

Salah satu taktik yang mereka gunakan untuk mempertahankan wilayahnya di Indonesia adalah dengan membangun benteng-benteng. Benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan dari serangan musuh, tapi juga sebagai pusat kegiatan dagang dan pemerintahan.

Konflik dengan Kerajaan Lokal

Kedatangan Portugis tentu saja tidak diterima dengan tangan terbuka oleh kerajaan lokal yang ada di Indonesia saat itu. Banyak konflik yang terjadi antara Portugis dan kerajaan lokal.

Peperangan di Maluku

Maluku, yang dikenal sebagai pusat produksi cengkeh, menjadi saksi bisu peperangan antara Portugis dengan kerajaan lokal. Mereka bersaing untuk mendapatkan kekuasaan atas sumber daya alam yang ada.

Jejak Budaya Portugis di Indonesia

Meskipun penjajahan Portugis di Indonesia tidak berlangsung lama, namun mereka meninggalkan jejak budaya yang masih bisa dilihat hingga saat ini.

Bahasa dan Arsitektur

Kita bisa melihat pengaruh budaya Portugis dari beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Portugis seperti “meja” dari “mesa” dan “jendela” dari “janela”. Selain itu, beberapa bangunan di Indonesia, khususnya di Maluku, masih mempertahankan ciri khas arsitektur Portugis.

Tujuan Penjajahan Portugis di Indonesia

Negara-negara Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 tengah giat melakukan penjelajahan dan ekspedisi ke berbagai belahan dunia. Salah satu negara yang aktif dalam misi ini adalah Portugis. Tapi apa sebenarnya tujuan dari kedatangan mereka ke Indonesia? Mari kita ulas lebih dalam.

1. Pencarian Rempah-rempah

Rempah-rempah dari Nusantara, seperti cengkeh, pala, dan lada, menjadi komoditas yang sangat berharga di Eropa. Di masa itu, rempah-rempah tidak hanya digunakan sebagai bumbu masak, tetapi juga sebagai obat-obatan dan pengawet.

Indonesia, terutama Maluku, dikenal sebagai pusat produksi rempah-rempah. Maka dari itu, Portugis berkeinginan untuk mendapatkan akses langsung ke sumbernya tanpa harus melalui pedagang Arab atau India.

2. Penyebaran Agama Kristen

Selain motif ekonomi, Portugis juga memiliki misi rohaniah, yaitu menyebarkan ajaran Kristen. Banyak misionaris yang datang bersama pedagang dan tentara dengan harapan mengkonversi penduduk lokal ke agama Kristen, terutama Katolik.

3. Kebutuhan Strategis dan Keamanan

Dengan menguasai rute dagang dan wilayah strategis di Indonesia, Portugis dapat mengamankan jalur dagang mereka dari gangguan negara-negara Eropa lainnya atau dari kerajaan lokal. Hal ini tercermin dari pembangunan benteng-benteng pertahanan di berbagai wilayah, seperti di Maluku dan Flores.

4. Ekspansi Kekuasaan

Seperti kebanyakan negara-negara kolonial, Portugis memiliki ambisi untuk memperluas kekuasaannya. Dengan menguasai lebih banyak wilayah, mereka dapat meningkatkan pengaruh dan kekuasaannya di skala internasional.

5. Memutus Akses Negara Lain

Dengan menguasai titik-titik strategis dan sumber daya alam di Indonesia, Portugis berupaya untuk meminimalisir atau memutus akses negara-negara Eropa lainnya, seperti Spanyol atau Belanda, sehingga mereka dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya.

Ketika berbicara tentang motivasi bangsa Eropa untuk menjelajahi dan menjajah wilayah-wilayah baru, ada tiga kata yang sering dikutip: “Gold” (Emas), “Glory” (Kemuliaan), dan “Gospel” (Injil). Ketiga kata ini juga menjadi refleksi dari tujuan penjajahan Portugis di Indonesia. Mari kita pelajari lebih mendalam.

6. “Gold” (Emas) – Kekayaan Ekonomi

Emas dalam konteks ini tidak hanya merujuk pada mineral berharga itu sendiri, tetapi lebih luas mencakup kekayaan ekonomi yang dapat diperoleh. Di Indonesia, “emas” bagi Portugis terwujud dalam bentuk rempah-rempah.

Seperti yang kita ketahui, rempah-rempah dari Nusantara, seperti cengkeh, pala, dan lada, memiliki nilai yang sangat tinggi di Eropa. Oleh karena itu, kontrol atas perdagangan rempah-rempah menjadi prioritas utama Portugis.

Dengan menguasai perdagangan ini, Portugis berharap mendapatkan keuntungan ekonomi yang signifikan.

7. “Glory” (Kemuliaan) – Kekuasaan dan Prestise

Kemuliaan bagi bangsa Portugis berarti ekspansi kekuasaan dan pengakuan di panggung internasional. Dengan menjajah wilayah-wilayah baru, terutama di rute dagang yang strategis seperti Malaka dan Maluku, Portugis berusaha memperkuat posisinya sebagai kekuatan maritim utama saat itu.

Mengontrol titik-titik kunci dalam rute dagang dan memiliki benteng-benteng di wilayah strategis juga merupakan bentuk manifestasi dari keinginan Portugis untuk mendapatkan “kemuliaan”.

8. “Gospel” (Injil) – Misi Penyebaran Agama Kristen

Selain tujuan ekonomi dan politik, Portugis juga memiliki misi rohaniah. Ada keinginan kuat untuk menyebarkan ajaran Kristen ke wilayah-wilayah yang mereka jajah.

Di Indonesia, banyak misionaris Katolik yang datang bersama dengan pedagang dan tentara, dengan tujuan mengkonversi penduduk lokal. Bagi Portugis, penyebaran Injil menjadi bagian dari identitas dan misi mereka sebagai bangsa Kristen.

Kesimpulan

Penjajahan Portugis di Indonesia mungkin tidak berlangsung lama jika dibandingkan dengan penjajahan negara-negara lain, namun pengaruh dan jejak yang mereka tinggalkan tetap mendalam.

Baik dari sisi sejarah, konflik, maupun budaya, penjajahan Portugis telah memberikan warna tersendiri dalam tapestri sejarah Indonesia. Mempelajari sejarah ini penting agar kita tidak melupakan jejak masa lalu dan terus menghargai keberagaman serta kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *